Berikut Lima Seri Legend of Zelda yang Filosofis, Apa Saja?
IBUGAME -- Sebelumnya, terdapat sepuluh seri game Legend of Zelda yang cocok jika diangkat ke layar lebar.
Tapi untuk sekarang ini, terdapat lima game tersebut yang memiliki nilai filosofis secara keseluruhan di dalamnya.
Sudah menjadi hal umum, bahwa Legend of Zelda telah merilis sekitar 20 seri utamanya. Game franchise ini telah menceritakan berbagai banyak cerita.
Tidak hanya itu, Legend of Zelda juga menghadirkan timeline yang dianggap sebagai salah satu yang paling berbelit-belit, serta membingungkan.
Tidak heran, diantara seri Legend of Zelda yang tersedia terdapat beragam tema yang diangkat. Bahkan, terdapat pula tema game yang mempunyai nilai filosofis yang unik.
Mulai dari siapa yang sebenarnya jahat ataupun baik, kehampaan hidup seseorang usai melakukan hal buruk, pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai hidup yang lebih baik, serta yang lainnya.
Lalu, apa saja lima game Legend of Zelda yang mempunyai nilai filosofis terbaik? Berikut adalah rangkumannya, melansir dari Gamerant.
5. The Adventure of Link
Game ini adalah seri Legend of Zelda yang kedua. Seri ini merupakan lanjutan dari seri yang pertama, dimana Link berusaha menyelamatkan Putri Zelda dari tidurnya selama berabad-abad.
Saat dirinya menjalankan misi tersebut, pasukan dari almarhum Ganon berusaha untuk menghabisinya, sebab mereka percaya bahwa dengan menuangkan darah Link ke jasad Ganon, akan membuatnya hidup kembali.
Sejatinya, seri yang ini memiliki grafis yang sederhana. Meskipun begitu, The Adventure of Link mengangkat beberapa tema yang berat.
Putri Zelda tertidur setelah ia menolak mengungkapkan rahasia Triforce dengan saudaranya.
Hal itu menyebabkan teman penyihir kakaknya berusaha membunuh putri Zelda. Pada akhirnya, penyihir tersebut tewas usai tidak sanggup mengendalikan kekuatannya.
Imbas dari itu, saudara laki-laki putri Zelda hidup dalam rasa bersalah yang tidak bisa ditebusnya.
Menariknya, seri ini memiliki filosofis dimana menceritakan gagasan mengenai keserakahan dan kekuasaan, yang menonjol sepanjang game, terutama saat Link berhadapan melawan Dark Link, untuk menguji niat dan kemurnian hatinya.
Walaupun tidak terlalu mendalami kompleksitas cerita apapun, seri game ini justru mempunyai motif untuk mengetahui niat dan kebajikan seseorang yang sebenarnya.
4. Tears of THe Kingdom
Setiap komunitas yang menyelesaikan seri terbaru di 2023 ini, sudah pasti mengenal dengan kisah ceritanya yang menyayat hati.
Selain terdapat ratusan misi yang dijalankan, narasi utama Tears of THe Kingdom adalah dedikasi dan pengorbanan demi kebaikan yang lebih besar.
Inti cerita dari seri ini adalah sosok Zelda yang menghadapi berbagai permasalahan, saat dirinya dibawa kembali ke masa lalu.
Saat pemain menemukan kenangan Zelda dengan Zonai, mereka juga akan bertemu dengan karakter lain, seperti Raru, Sonia, dan para Sage, sembari memahami bahwa pemain tidak akan berhasil dalam upaya menaklukkan Ganondorf.
Terdapat kesedihan atas pengorbanan dari karakter-karakter tersebut, terutama saat para Sage mewariskan kekuasaan dan bersumpah kepada keturunan mereka.
Selain itu ada juga pesan filosofis yang lain, yaitu ketekunan, yang mana itu terlihat dari kesediaan tinggi Hylian untuk menghadapi monster, dan membuatnya jatuh ke dalam kehancuran.
Ditambah lagi dengan upaya tanpa pamrih Zelda untuk melindungi rumahnya, dan beberapa hal yang dia lakukan sepanjang permainan Legend of Zelda: Tears of THe Kingdom.
3. Link's Awakening
Seri ini menceritakan alur yang tidak melibatkan putri Zelda sama sekali. Setelah pergi dari Hyrule, Link terdampar di pinggiran pulau Koholint dan ia bertemu dengan Marin, dimana ia adalah seorang gadis muda dan memiliki keinginan untuk menjelajahi dunia.
Meskipun banyak pemain mungkin tidak menyadarinya sampai akhir, keseluruhan permainan dipenuhi dengan nuansa filosofis.
Link harus mengalahkan musuh-musuh yang mengerikan dan melawan bos yang berwujud serupa dengannya, dengan mendorong pemain untuk melihat lebih dalam ketakutan dari Link, serta efek petualangan darinya.
Setelah menyelesaikan misi, terungkap bahwa keseluruhan Koholint adalah bagian dari impian The Wind Fish.
Semua orang yang pernah ditemui Link dan semua yang dia lihat, akan hilang. serta dirinya akan terbangun kembali di tengah lautan.
Seri Link's Awakening memiliki akhir cerita yang paling menyedihkan dalam franchise. Bahkan dalam seri ini, hanya pemain yang berhasil melewati keseluruhan permainan tanpa mengalami kematian, yang dapat melihat Marin dalam wujud burungnya, memandangi Link dari langit.
2. A Link Between Worlds
Seri ini menceritakan petualangan Link, saat dirinya menyelamatkan Hyrule dan Lorule dari kehancuran. Dengan menggunakan kemampuan uniknya, Link harus bekerjasama dengan Zelda, Hilda, dan Ravio, untuk mengalahkan Yuga.
Secara desain, A Link Between Worlds adalah seri yang sangat menawan dan kreatif, yang berhasil memadukan Zelda jadul dengan ide dan konsep yang lebih baru.
Namun secara filosofis, seri ini menampilkan kaitan antara benar dan salah beserta perbedaannya.
Selain itu, bagaimana perspektif itu dibangun ke dalam mekanisme permainan melalui peralihan Link dari 3D ke 2D, sangat relevan.
Bahkan perkenalan Hyrule dan Lorule tampak seperti iterasi baik dan jahat, satu dengan lainnya. Dan lagi, seri ini mengungkapkan bahwa Lorule tidak selalu merupakan tempat yang suram, dan telah hancur karena kehancuran Triforce-nya.
Dibalik itu, seri ini sudah mengaburkan tentang gagasan siapa yang baik dan jahat, sebagai konsep yang jelas.
Kemudian juga terdapat pengungkapan sosok Hilda, yang tampaknya adalah sekutu dari Link.
Padahal Hilda merupakan musuh dari Link itu sendiri, sepanjang berlangsungnya seri A Link Between Worlds.
Namun, niatnya tidak jahat meski tidak menguntungkan Link. Latar, cerita, dan mekanisme seri yang satu ini menuntut pemain untuk memiliki perspektif, dan tidak menerima gagasan baik dan jahat mentah-mentah.
1. Majora's Mask
Salah satu keunikan yang berbeda dari seri ini dibandingkan dengan Legend of Zelda yang lain adalah, Majora's Mask terkenal sebagai salah satu game Zelda paling dipenuhi unsur kegelapan yang pernah dibuat.
Seri ini menceritakan dunia termina yang suram, di mana semua orang dan segala sesuatunya, tampak sengsara.
Langit Termina pun memunculkan bulan yang besar dan menakutkan, yang mana terkesan akan menabrak wilayah itu, serta mengakhiri dunia.
Kemudian, Skull Kid telah mencuri topeng Majora dan menggunakannya, yang mana topeng tersebut merupakan inkarnasi dari energi jahat.
Sebagian besar pemain yang memainkan Majora's Mask akan langsung menyadari nada gelap dan alur ceritanya yang tidak wajar, menjadikan seri ini tak tertandingi dalam tema filosofis.
Penduduk Kota Jam terus-menerus merasa sedih dan terlihat berdebat di alun-alun, apakah akan evakuasi kota atau melanjutkan festival yang akan datang, serta menyebabkan kehancuran ekonomi jika itu berlangsung buruk.
Seri Majora's Mask ini memberikan perasaan yang berat dan meresahkan kepada pemain, dengan hitungan mundur menuju kiamat.
Bahkan seiring berjalannya waktu, pemain akan dihadapkan pada layar yang menyatakan hari berikutnya telah terbit, beserta jumlah jam yang tersisa sebelum bulan mencapai Termina.
Sejak awal, pemain dihadapkan pada karakter yang mencoba menerima kematian, dan rasa malapetaka yang benar-benar melayang di atas planet ini.
Kerajaan Ikana dirasuki penuh dengan kematian, dan di sana jugalah Link dapat mempelajari yang namanya Elegy of Emptiness.