Darimana Asal-Usul Nenek Moyang Suku Minangkabau?
IBUWARUNG -- Minangkabau adalah salah satu suku yang tertua di Indonesia. Suku tersebut sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan sebelum masehi. Tentu dari pernyataan tersebut, terbersit di pikiran apakah Minangkabau mempunyai nenek moyang, seperti suku lain di Indonesia. Ringkasnya, bagaimana cerita asal-usul dari nenek moyang Minangkabau?
Untuk lebih jelas membahas asal-usul mereka, tentu harus merujuk kepada peninggalan-peninggalan lama seperti Megalit yang terdapat di Kabupaten Lima Puluh Kota serta tempat lainnya, yang berusia lebih dari sepuluh ribu tahun lamanya.
Bersumber dari buku Amir Sjarifoedin Tj.A berjudul Minangkabau Dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai tuanku Imam Bonjol, pada kabupaten tersebut terdapat sejumlah situs megalit yang terdapat di beberapa wilayah kecil, mulai dari Nagari Durian Tinggi, Koto Baru, sampai dengan Ampang Gadang. Situs megalit tersebut juga tersebar ke wilayah lain, seperti Nagari Aur Duri di Riau.
Situs megalit yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota ini juga terdapat di Semenanjung Melayu, Myanmar, sampai ke Yunan. Yang mana merupakan jalur yang ditempuh oleh kebudayaan Dongsong. Dengan kata lain, situs megalit yang ada di Kabupaten tersebut satu zaman dengan kebudayaan Dongsong, yang didukung oleh satu suku bangsa yang sama.
Para ahli menyebutkan, pendukung kebudayaan Dongsong merupakan bangsa Austronesia yang dulunya bertempat tinggal di Yunan. Mereka datang ke Indonesia secara bertahap.
Tahap pertama pada zaman batu, yaitu sekitar tahun 2000 SM. Selanjutnya tahap kedua, mereka datang sekitar tahun 500 SM. Kedatangan mereka ke Indonesia menjadikannya sebagai nenek moyang bangsa hingga saat ini.
Amir melanjutkan, bangsa Austronesia tahap pertama disebut oleh ahli sebagai bangsa Proto Melayu, atau Melayu Tua. Berkembangnya zaman, mereka ini menjadi suku yang mendiami Indonesia seperti Batak hingga Mentawai, serta yang lainnya.
Kedatangan suku bangsa Austronesia tahap kedua dikenal sebagai Deutero Melayu, atau Melayu Muda. Yang mana mereka kini berkembang menjadi suku Minangkabau, Jawa, Bugis, dan juga yang lain. Dr. Bernet Bronson menyimpulkan, asal-usul nenek moyang suku Minangkabau berasal dari Deutero Melayu, dengan kebudayaan Megalit. Mereka mulai tersebar di wilayah Minangkabau, mulai sekitar 500 SM sampai abad 1 SM.
Ditambah lagi, bukti arekologis menunjukkan bahwa nenek moyang suku Minangkabau mulanya menempati Kabupaten Lima Puluh Kota, sekaligus daerah pertama yang mereka tempati.
Amir menilai, tafsiran daerah tersebut menjadi tempat pertama nenek moyang suku Minangkabau, yang mana terdapat beberapa sungai besar yang bisa dilalui, sekaligus menjadi sarana transportasi di zaman dulu. Nenek Moyang suku Minangkabau datang melalui jalur sungai tersebut.
Mereka berlayar dari daratan Asia, mengarungi laut China Selatan, menyebrangi selat Malaka, hingga sungai-sungai besar lainnya di Sumatera. Setelah melalui pelayaran yang cukup panjang, akhirnya mereka menetap di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan membangun serta mengembangkan kebudayaan di daerah tersebut.