Lima Keunikan Jalan Sitinjau Lauik, Kalian Pernah Merasakan yang Nomor 5?
IBUWARUNG -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, akan segera membangun jalan flyover di Sitinjau Lauik (Sitinjau Laut), Padang, Sumatera Barat.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, bahwa rencana pembangunan fyover Sitinjau Lauik akan dimulai pada 19 Desember 2023.
Pembangunan flyover Sitinjau Lauik yang baru ini, hadir untuk menekan angka kecelakaan dan memudahkan para pengguna jalan untuk tidak mengalami kesulitan di jalan yang lama.
Sebab, di jalan Sitinjau Lauik yang masih dilalui sekarang ini, terdapat tanjakan sangat curam dan seringkali terjadi kecelakaan.
Jalur tersebut juga berada pinggiran jurang serta perbukitan, yang sewaktu-waktu akan menimbulkan tanah longsor saat hujan deras.
Dibalik itu, jalan Sitinjau Lauik memang salah satu akses yang paling unik di Sumatera Barat, bahkan di Indonesia.
Tidak sedikit masyarakat dari daerah lain, berwisata ke tempat yang dicap tanjakan paling curam. Ditambah lagi, mereka juga singgah di Panorama 1 dan 2, untuk bersantai dari perjalanan jauh.
Lebih dari itu, jalan Sitinjau Lauik ini juga memiliki keunikan tersendiri, dan berbeda dari jalan-jalan yang lain di Indonesia. Apa saja keunikan yang ada di jalan Sitinjau Lauik tersebut?
1. Tikungan U yang Tajam dan Menanjak
Keunikan pertama yang terlihat jelas dari jalan Sitinjau Lauik ini adalah, tikungannya yang berbentuk U yang tajam dan menanjak.
Biasanya, tikungan U yang kita pikirkan hanya berupa belokan yang tajam 180 derajat, dengan kontur jalan yang datar.
Tetapi di jalan Sitinjau Lauik berbeda. Justru jalan tersebut memiliki U turn dengan kontur jalan yang menanjak.
Bahkan, tanjakan yang ada di jalan tersebut memiliki kemiringan yang sangat tinggi. Artinya, jalan Sitinjau Lauik tersebut mempunyai kemiringan 45 derajat.
2. Akses Naik yang Makan Jalur
Jika kalian berangkat dari Padang menuju Jakarta, pastinya tidak ada jalan lain selain melalui Sitinjau Lauik. Faktanya, jalan tersebut sangat curam dan memiliki U turn yang tajam.
Untuk berpergian melalui jalan tersebut, pengguna jalan harus silih berganti untuk menaikinya. Artinya, pengguna jalan dari arah Solok harus berhenti dulu sementara, dan membiarkan pelintas jalan dari padang untuk naik.
Untuk melintas pun tidak bisa menggunakan teknik berkendara pada umumnya, dimana jika berbelok harus menggunakan jalur sendiri. Namun untuk di Sitinjau Lauik, jangan pernah mencoba hal tersebut.
Untuk melintasinya, pengendara harus menggunakan jalur berlawanan supaya bisa mendapatkan momentum untuk naik.
Hal itu dilakukan supaya kendaraan dengan mudah melalui tanjakan, dan tidak membuang tenaga kendaraan terlalu besar.
Teknik makan jalur ini hampir digunakan oleh semua pengendara yang melintasi jalan Sitinjau Lauik, baik motor, mobil, hingga bus dan truk.
Jika kalian tidak menggunakan teknik tersebut saat melalui Sitinjau Lauik, maka siap-siap saja kendaraan kalian terjebak di tengah jalan, serta mesin akan mengalami overheat.
3. Rawan Kecelakaan
Dari kontur jalannya yang ekstrim, sudah jelas jalan Sitinjau Lauik selalu terjadi kecelakaan, hampir setiap waktu.
Mayoritas terjadi pada kendaraan berat seperti bus dan truk.
Penyebab umum kecelakaan yang terjadi biasanya beragam. Pertama-tama ada kesalahan teknis kendaraan seperti rem blong, mesin kepanasan, terdapat perangkat kendaraan yang rusak atau patah.
Selain itu, pengalaman pertama kali melintas jalan Sitinjau Lauik juga bisa menjadi penyebabnya.
Seringkali, pengendara yang baru pertama kali melintasi jalan tersebut belum punya pengalaman sama sekali.
Seringkali pengendara melintasi dengan teknik berkendara pada umumnya. Hal itu berbuntut kepada terjadi kemacetan panjang di jalan Sitinjau Lauik, hingga kendaraannya terjebak di tengah jalan.
Bahkan, sering juga truk dan bus tersangkut di jalan Sitinjau Lauik, dikarenakan berbelok dengan menggunakan jalur sendiri.
4. Jalur Utama Kendaraan Berat
Kendaraan berat salah satunya truk, seringkali melintasi jalan Sitinjau Lauik. Hampir setiap hari, jalan tersebut dilintasi oleh truk bermuatan maupun tidak.
Bisa dikatakan, jalan Sitinjau Lauik merupakan akses utama untuk bisa ke daerah lain, maupun yang menuju ke Padang.
Sebab, jalan ini merupakan akses yang paling dekat ke Padang, serta akses yang cepat menuju ke daerah lain, seperti Solok hingga ke Dharmasraya.
Bahkan, kendaraan yang ingin pergi ke Jambi, Palembang, hingga Jakarta juga seringkali melalui jalan tersebut.
Namun, apabila jalan ini tertimpa longsor, maka kendaraan yang biasa melintas akan dialihkan ke jalan lain.
5. Bau Tidak Sedap
Jika kalian pernah melintasi jalan Sitinjau Lauik, pasti pernah merasakan bau yang tidak sedap yang muncul di area tersebut.
Sepintas, bau tidak sedap tersebut sangat membuat hidung pengendara sakit, bahkan berujung ke pusing.
Bau tidak sedap tersebut berasal dari kendaraan yang alami kecelakaan, di jalan Sitinjau Lauik. Kecelakaan yang terjadi bahkan membuat oli mesin dari kendaraan tumpah ke jalan.
Sudah jelas, tumpahan oli dari kendaraan sering membuat keadaan jalan menjadi licin.
Selain itu, terdapat juga kendaraan yang mengalami kecelakaan di jurang Sitinjau Lauik, dan turut menumpahkan sisa oli.
Tidak hanya oli, kendaraan bermuatan minyak CPO pun juga sering alami kecelakaan di jalan Sitinjau Lauik.
Beban serta medan jalan yang berat, membuat kendaraan pengangkut CPO terlibat kecelakaan, sekaligus menumpahkan puluhan liter minyak ke jalan.
Artinya, jalan Sitinjau Lauik sudah banyak terjadi kecelakaan yang menumpahkan berbagai bahan alam dan produksi.
Tidak hanya minyak dan oli, jalan tersebut juga terjadi kecelakaan yang menumpahkan beras, batu bara, hingga semen.
Dengan tumpahan tersebut, hasilkan bau yang tidak sedap di sepanjang jalan Sitinjau Lauik.
Dan lagi, tumpahan-tumpahan itu sudah bercampur dengan bahan lain, sehingga munculkan bau yang menyakitkan hidung.