News

Ayam Pop, Makanan Khas Sumatera Barat dengan Warna Putih Pucatnya yang Menggoda

Sumber: Youtube/Devina Hermawan

IBUWARUNG -- Kuliner khas Sumatera Barat selalu tersedia di balik etalase rumah makan Padang, ataupun Ampera. Banyak ragam makanan yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, begitupun dengan rasa yang dihasilkan.

Sebut saja salah satunya Rendang, yang memiliki cita rasa yang menarik, dimana makanan berbahan daging ini dimasak dengan santan serta sejumlah rempah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tapi, ada satu makanan khas dari Sumatera Barat yang tidak kalah uniknya dari Rendang. Dialah Ayam Pop, yang sering menjadi buruan masyarakat Indonesia, jika berburu kuliner ke provinsi tersebut.

Ayam Pop tidak sama dengan sajian ayam yang lain. Ayam yang satu ini memiliki tekstur yang lembut dan warna yang putih pucat. Ciri khas itulah yang membuat makanan ini dikenal sebagai Ayam Pop.

Namun, apakah kalian tahu, awal mula Ayam Pop ini merupakan makanan unik di Sumatera Barat? Lalu, seperi apa sejarah makanan tersebut hingga disebut Ayam Pop?

Ya, Ayam Pop memang berasal dari Sumatera Barat, tepatnya Bukittinggi. Ayam Pop mulai dikenal pada tahun 1960-an yang dimana makanan tersebut dijual pada salah satu rumah makan, dan berada di dekat Benteng Fort De Kock.

Dengan kata lain, rumah makan Family Benteng Indah lah yang menjual Ayam Pop pertama kali. Dari sana lah makanan tersebut muncul pertama kali dan sangat diburu oleh masyarakat lokal, hingga influencer kuliner.

Suatu waktu di tahun 1960 an, Ayam Pop tercipta dari resep yang dibuat oleh pemilik rumah makan Family Benteng Indah. Hal itu diakui sendiri oleh pegawainya, Thamrin, yang sudah bekerja di rumah makan tersebut sejak tahun 1973.

Dikutip dari Kompas, Thamrin menjelaskan bahwa rumah makan itu hanya menjual ayam goreng saja. Namun bosnya membuat suatu resep ayam yang berbeda. Thamrin pun tidak tahu jelas, apakah resep ayam yang bosnya buat tersebut disengaja, atau tidak.

Namun dari resep yang dibuat oleh pemilik rumah makan Family Benteng Indah itu, terciptalah Ayam Pop. Makanan tersebut berupa ayam dengan warna putih pucat, serta digoreng dengan waktu yang sangat sebentar.

Tenik itu membuat Ayam Pop tidak menghilangkan warna putih pucatnya yang khas, namun juga memiliki tekstur yang tidak garing saat dimakan.

Nama dari makanan tersebut masih belum bisa terjelaskan. Thamrin menilai bahwa ia pun tidak tahu kenapa dinamakan sebagai Ayam Pop. Menurutnya, Pop adalah singkatan dari populer.

Bisa diartikan, bahwa Ayam Pop tersebut sangat populer di kalangan penjunjung rumah makan Family Benteng Indah, termasuk juga masyarakat lokal. Makanan khas itu jelas memiliki daya tarik tersendiri, yaitu gurih dan tidak garing.

Untuk teknik memasak Ayam Pop juga berbeda. Kuliner khas Bukittinggi itu awalnya dibumbui dan kemudian dikukus menggunakan santan. Hal itu bertujuan untuk membentuk daging Ayam Pop menjadi empuk, dan berwarna putih pucat.

Setelah melewati tahap kukus, Ayam Pop kemudian siap digoreng dengan waktu yang terbilang sangat sebentar. Hal itu dilakukan untuk menjaga rasa khas Ayam Pop dan teksturnya yang lembut.

Kemudian Ayam Pop siap dihidangkan untuk disantap menggunakan nasi. Tidak seru juga jika Ayam Pop tidak dinikmati dengan sambal cabe merah, yang menambah rasa.