Harga Emas Tembus Rp 1,3 Juta per Gram, Ini Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harganya
IBUWARUNG -- Harga emas sejak awal tahun ini terus mengalami tren peningkatan. Per hari ini, Jumat (26/4/2024), harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah mencapai Rp 1,3 juta per gram.
Emas adalah salah satu instrumen investasi yang digandrungi masyarakat. Pasalnya, emas memiliki sifat lindung nilai dengan tren harga terus mengalami kenaikan.
Harga emas di dalam negeri mengacu kepada harga emas dunia yang menggunakan harga dalam dolar Amerika Serikat (AS) yang kemudian dikonversikan ke dalam rupiah sesuai dengan nilai tukar uang pada saat itu.
Sehingga kalau ingin mengetahui fluktuasi harga emas, maka kita perlu memantau pergerakan harga emas dunia selain memantau juga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Lalu, faktor apa saja yang menyebabkan kenaikan atau penurunan harga emas dunia?
Perubahan suku bunga acuan Bank Sentral
Mengutip laman Logam Mulia, suku bunga sangat memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga emas. Suku bunga acuan adalah besaran dari bunga bank yang ditetapkan setiap bulan oleh bank sentral.
Bunga tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan untuk beragam produk pinjaman di bank maupun di lembaga keuangan yang lain.
Salah satu fungsi bunga acuan bagi bank maupun lembaga keuangan adalah untuk menetapkan bunga pinjaman dan bunga simpanan. Penetapan suku bunga acuan ini juga dijadikan sebagai pedoman bagi para pelaku investasi.
Salah satunya, adalah investasi emas, yang turut menggunakan suku bunga acuan khususnya dari bank sentral AS, The Fed, sebagai salah satu acuan utama dalam menentukan pilihan investasi yang pada akhirnya akan menentukan harga emas.
Meningkatnya suku bunga acuan pada umumnya akan mengurangi daya konsumsi masyarakat yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi inflasi yang tinggi. Namun, dengan menaikkan suku bunga ke level yang sangat tinggi seperti saat ini dapat meningkatkan risiko.
Inflasi
Inflasi adalah kondisi di mana harga barang-barang kebutuhan hidup dan jasa mengalami peningkatan secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi biasanya mengiringi resesi ekonomi, di mana terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang atau jasa.
Adanya inflasi mengakibatkan mata uang kehilangan nilainya sehingga orang mencari aset yang dapat melindungi nilai kekayaan mereka dari depresiasi nilai mata uang.
Dalam situasi seperti ini, banyak investor berpaling ke emas sebagai bentuk aset lindung nilai yang berdampak pada harga Emas yang makin meningkat.
Hukum penawaran dan permintaan
Kenaikan atau penurunan harga emas per hari atau per tahun ternyata juga bisa dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan.
Misalnya, dalam kondisi ketidakpastian global pada tahun ini, terjadi peningkatan permintaan emas dari banyak negara di dunia melalui bank sentralnya.
Di sisi lain, masyarakat juga ingin mengamankan asetnya ke dalam aset yang lebih tahan terhadap gejolak. Dalam kondisi ekonomi normal biasanya angka permintaan emas tergolong lebih rendah khususnya dari bank sentral dunia.
Bank-bank sentral dunia yang membeli emas
Tren meningkatnya angka pembelian emas oleh bank sentral dilaporkan sebagai jumlah pembelian emas yang tertinggi dalam jangka waktu 55 tahun terakhir menurut World Gold Council (WGC).
Tingginya angka pembelian emas juga membuat harga logam mulia ini tergolong lebih stabil di tengah masifnya kenaikan suku bunga acuan negara-negara besar di dunia yang biasanya membuat harga emas tertekan.
Pembelian emas dalam jumlah besar oleh bank-bank sentral dunia ini merupakan langkah antisipasi dalam menghadapi resesi global.
Peningkatan cadangan emas yang dimiliki oleh bank sentral dunia memiliki tujuan sebagai diversifikasi cadangan kekayaan yang dimiliki.
Dengan mendiversifikasi mata uang ke dalam bentuk emas, maka bank sentral akan makin mudah dalam menjaga nilai dari mata uang tersebut.
Dengan kata lain, emas menjadi pilar fondasi ekonomi sebuah negara di tengah-tengah krisis. Karena, Emas memiliki sifat yang tahan terhadap resesi dan inflasi serta mampu mempertahankan nilai.