News

Inilah Suku Asli Minangkabau, Mulai dari Koto Sampai Pecahan Caniago

Sumber: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

IBUWARUNG -- Minangkabau bukan hanya sebagai suatu suku bangsa saja, namun juga termasuk sebagai budaya dan juga tradisi. Minangkabau juga memiliki sejumlah suku-suku yang berkembang di dalamnya.

Suku-suku tersebut berkembang di tengah alam Minangkabau dari zaman dahulu hingga saat ini. Pada zaman dahulu, di Minangkabau hanya mempunyai empat suku dari dua lareh atau laras.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dari lareh Koto Piliang yang digagas oleh Datuk Katumanggungan, mengalami perkembangan menjadi suku Koto dan Piliang. Sebaliknya dari lareh Bodi Chaniago yang digagas oleh Datuk Parpatih Nan Sabatang, melahirkan suku Bodi dan Caniago.

Empat suku tersebut terus berkembang seiring berputarnya zaman. Suku-suku itu juga berkembang dengan berbagai faktor.

Pertama setelah bertambahnya jumlah penduduk serta mulai marak lahirnya kampung-kampung baru di Minangkabau. Perkembangan budaya juga turut memberikan dampak atas berkembangnya empat suku tersebut.

Berjalannya waktu, empat suku itu kemudian berkembang lagi dan melahirkan puluhan, bahkan ratusan suku-suku kecil di alam Minangkabau.

Bersumber dari buku karya Amir Sjarifoedin Tj.A yang berjudul Minangkabau Dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Tuanku Imam Bonjol, pertama, suku tersebut memecahkan diri sendiri, yang mana masyarakat asli dari empat suku itu sudah berkembang.

Alasan yang kedua adalah hilang dengan sendirinya suatu suku yang disebabkan tidak adanya warga yang melanjutkan garis keturunan suku-suku tersebut.

Bahkan ada suku yang lenyap dari suatu wilayah atau nagari. Kemudian yang ketiga, perpindahan penduduk yang membuat masuknya masyarakat dari daerah lain, sekaligus memunculkan suku yang baru.

Selanjutnya yang keempat, tuntutan sosial. Maksudnya, hal tersebut muncul yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti masalah perkawinan, larangan kawin satu suku, serta berbagai faktor lainnya.

Hal itu membuat suatu suku berkembang sekaligus memecah sukunya sendiri, menjadi suku-suku yang baru.

Empat suku yang menjadi representasi dari Minangkabau itu, masing-masing mempunyai suku-suku baru di dalamnya.

Ini termasuk juga perpecahan suku dari yang empat itu. Mulai dari Koto, suku ini memiliki banyak pecahan suku kecil, diantara yang dikenal luas adalah Koto Kaciak, Koto Rumah Gadang, hingga Koto Baru.

Suku Pilang juga memecah dirinya menjadi suku kecil lain. Seperti Piliang Guci, Piliang Laweh, Piliang Dalam, sampai Piliang Godang.

Sebaliknya campuran antara suku Koto dengan Piliang pun juga melahirkan suku lain. Sebut saja Tanjung, Sikumbang, Malayu, Panai, Bendang, hingga Jambak.

Suku Bodi juga serupa dengan dua suku di atas. Suku ini melahirkan suku Bodi Batino, Bodi Jantan, dan lain sebagainya. Begitupun juga dengan Caniago, turut melahirkan suku Caniago Baruah, Caniago Bawah, sampai dengan Caniago Tigo Niniak.

Belum sampai disitu, gabungan antara suku Bodi dan Caniago turut juga munculkan suku lain, seperti suku Panyalai, Sipanjang, Lubuak Batang, dan lain sebagainya.