Darimana Asal Muasal Kata Minangkabau?
IBUWARUNG -- Dari dulu hingga saat ini, masyarakat Indonesia sudah mengenal Minangkabau yang erat kaitannya dengan Sumatera Barat. Minangkabau tidak hanya merupakan suatu adat atau budaya, cakupan wilayah yang luas sampai ke Negeri Sembilan di Malaysia, tetapi termasuk juga suku bangsa. Banyak sekali aspek yang bisa ditelaah dari Minangkabau, jika dilihat dari sisi etimologi.
Amir Sjarifoedin Tj.A dalam bukunya berjudul Minangkabau Dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai tuanku Imam Bonjol menjelaskan, apabila Minangkabau dipahami dari sisi wilayah, secara langsung membicarakan kawasan penduduk dan masyarakat yang menganut budaya itu sendiri, serta mempunya daerah yang luas. Dengan kata lain, batasan budaya ini tidak dibatasi oleh batasan suatu provinsi.
Minangkabau juga bisa dipahami sebagai sebuah nama dari suatu suku bangsa, yaitu suku Minangkabau. Yang mana suku tersebut mempunyai daerah, bahasa, serta penduduknya sendiri.
Selain itu, Minangkabau juga bisa dipahami sebagai lokasi berdirinya sebuah kerajaan di masa lampau, salah satunya kerajaan Pagaruyung dan mempunyai pemerintahan yang berpusat di daerah Pagaruyuang. Kerajaan tersebut memiliki pemerintahan yang cukup lama, bahkan sudah mengirim utusannya ke Cina.
Lanjut Amir, pada dasarnya Minangkabau terkandung banyak sarat makna, sebab tidak bisa melihatnya pada satu sisi saja. Membicarakan Minangkabau secara umum, artinya perlu mendalami suatu suku bangsa dengan berbagai latar belakang. Mulai dari sejarah, adat, budaya, agama, serta aspek kehidupan masyarakatnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Minangkabau artinya suatu cabang ilmu bahasa yang menyelidiki asal-usul kata, serta perubahan dalam bentuk dan makna dari Minangkabau itu sendiri. Sebaliknya, jika merujuk kepada sejumlah penelitian sejarah dari beberapa ahli, Minangkabau terkandung banyak sekali arti.
Purbacaraka, dari sumber yang sama mengatakan, Minangkabau berasal dari kata Minanga Kabawa atau Minanga Tamwan. Kalimat tersebut berarti daerah-daerah di sekitar pertemuan sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan. Hal tersebut juga berkaitan dengan terdapat candi Muara Takus pada abad 12.
Kata Minangkabau juga termuat dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama, pada 1365 Masehi. Dalam catatannya tersebut, kerajaan Majapahit sudah menyebutkan kalimat Minangkabwa, merupakan salah satu dari negeri Melayu yang berhasil ditaklukkannya.
Sebaliknya, Prasasti Kedukan Bukit pada 682 Masehi, tertulis nama Minang yang berasal dari kerajaan Minanga. Dalam Prasasti tersebut menjelaskan, bahwa pendiri kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang, bertolak dari Minanga.
Dari sejumlah pendapat ahli dan catatan sejarah dari dua kerajaan Besar di Indonesia zaman dulu, dapat disimpulkan bahwa Minangkabau adalah suatu wilayah yang berada di sekitar aliran dua sungai, dan penduduk aslinya mendiami wilayah tersebut. Tetapi, istilah Minangkabau mempunyai arti berbeda dari Tambo.
Minangkabau berasal dari dua kata, yaitu Manang yang berarti menang, serta Kabau yang artinya Kerbau. Nama tersebut dikaitkan dengan suatu legenda khas Minangkabau, yaitu adu kerbau. Konon pada zaman dahulu, kerajaan Majapahit datang dari laut untuk melakukan penaklukkan. Tidak ingin adanya peperangan, masyarakat lokal memberikan usulan kepada kerajaan supaya digelar kegiatan adu kerbau.
Sejak peristiwa itulah, nama Minangkabau menjadi populer hingga sekarang dan dikenal luas oleh masyarakat. Tidak hanya di pulau Sumatera saja, namun cerita ini juga dikenal hingga pulau-pulau Indonesia yang lain. Uniknya, Minangkabau direpresentasikan ke dalam rumah adat, yaitu Rumah gadang, dimana atapnya didesain bergonjong seperti tanduk kerbau. Atap Rumah Gadang tersebut dimaknai sebagai kemenangan.