Sulit Dapat Kerja? Simak Tips dari Alumni Universitas Diponegoro Ini
INFOREMAJA.ID - Untuk sekarang ini di Indonesia, Gen Z sedang kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Tidak menutup kemungkinan juga, mereka kesulitan melewati proses perekrutan kerja dan berakhir pada sesi wawancara.
Meskipun pada intinya di Indonesia Gen Z kesulitan mencari pekerjaan, Marlina Yunita Siahaan yang lulus dari program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, memberikan sejumlah tips menarik.
Terdapat sejumlah tips yang dipaparkan oleh wanita yang kini bekerja di PT Lotte Chemical Indonesia.
Marlina menyebutkan, pelamar harus memastikan curriculum vitae yang dilamar untuk pekerjaan tertentu, musti menarik.
“Pada tahap ini, penting untuk memastikan CV kita menonjol dan relevan dengan posisi yang dilamar,” ujarnya dilansir dari undip.ac.id.
Hal kedua adalah pengalaman kerja yang didapat sejauh ini. Bagi pelamar yang sudah memilikinya, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan bisa diraih.
Namun, saat ini Gen Z belum memiliki pengalaman kerja selama bertahun-tahun. Bahkan mereka tidak mempunyai pengalaman kerja sama sekali.
Walaupun begitu, Marlina menuturkan bahwa pengalaman magang bisa menjadi modal yang sangat penting untuk melamar pekerjaan.
Ia mengakui, sebelum mendapatkan pekerjaan di PT. Lotte Chemical Indonesia, Marlina sempat magang di dua perusahaan.
“Magang pertama saya di PT. South Pacific Viscose yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, tepatnya di bagian produksi unit Waste Sulfuric Acid 2 (WSA 2). Sedangkan untuk magang kedua di PT. Kimia Farma Plant Semarang, dimana saya ditempatkan pada bagian produksi edible dan non-edible oil," sebutnya.
"Dari kedua pengalaman magang ini, saya mendapatkan wawasan nyata tentang bagaimana ilmu yang saya pelajari di kampus diterapkan dalam dunia industri,” lanjut Marlina.
Tentu dalam proses wawancara kerja, pelamar harus menjawab sejumlah pertanyaan terkait lamaran kerja yang dituju.
Dibalik itu, sedikit pelamar yang mempersiapkan sejumlah pertanyaan wawancara yang akan dimunculkan, pada proses tersebut.
Artinya, pelamar kerja hanya menjawab secara spontan apa pertanyaan yang diberikan pada proses wawancara.
Marlina justru mengatakan, hal tersebut bisa menjadi bekal sendiri dalam melalui proses wawancara.
Ia bahkan berlatih wawancara secara mandiri, berikut dengan pertanyaan yang kemungkinan akan muncul dalam proses tersebut.
“Selain itu, saya juga sering berlatih wawancara secara mandiri dengan menyusun daftar kemungkinan pertanyaan dan berlatih menjawabnya sendiri," tutur Marlina.
"Menurut saya, metode ini sangat efektif, apalagi di era teknologi seperti sekarang, di mana informasi dan sumber belajar dapat diakses dengan mudah untuk membantu persiapan," tutupnya.