News

UGM Raih Peringkat 131 Dunia dalam Indikator Tata Kelola

Sumber: ugm.ac.id
Sumber: ugm.ac.id

INFOREMAJA.ID -- Membuka tahun 2025 sekarang ini, Universitas Gadjah Mada berhasil meraih peringkat 131 dunia, dalam hal Good Governance atau Indikator Tata Kelola.

Capaian tersebut diraih UGM melalui QS World University Ranking: Sustainability 2025, dengan angka 91,5.

Pencapaian yang diraih UGM dalam hal tersebut, tidak lepas dari peran para civitas akademika melalui Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU), selaku pelaksana Kantor Berkelanjutan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kepala SPMRU UGM, Indra Wijaya Kusuma menyampaikan, upaa strategis yang dilakukan UGM adalah pendekatan komprehensif dalam memahami dan memenuhi seluruh indikator peringkat.

“Melalui kajian mendalam dan kolaborasi erat dengan unit-unit kerja terkait, SPMRU dengan Kantor Berkelanjutannya berhasil mengarahkan UGM untuk memenuhi standar tata kelola keberlanjutan global,” tuturnya melalui ugm.ac.id pada Senin (30/12).

Indra mengatakan, dalam metrik tata kelola QS WUR Sustainbility, terdapat beberapa penilaian yang dilakukan.

Penilaian tersebut mencakup Ethics Culture, Dedicated staff atau team for Sustainable Development, Transparent financial reporting, hingga Policy Citations (Governance).

Melalui aspek di atas, UGM memperlihatkan performa yang baik dalam setiap indikator yang dinilai.

Lebih lanjut, terdapat berbagai program yang mendukung aspek tata kelola, salah satunya adalah budaya etika UGM yang tertuang dalam suatu kebijakan yang jelas.

Selain itu, transparansi keuangan UGM juga bagus, dimana setiap tahunnya laporan keuangan dipublikasikan dan bisa diakses secara luas.

Terlebih lagi, terlibatnya mahasiswa dalam tata kelola UGM, menjadi faktor kunci yang memiliki kontribusi pada penilaian tersebut.

“UGM juga memiliki serikat mahasiswa yang mewakili mahasiswa sarjana maupun pascasarjana, dengan kegiatan yang meliputi keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan di tingkat universitas, ini juga menjadi aspek yang dinilai oleh QS Ranking,” ujar Indra.

Walaupun meraih peringkat 131 dunia dalam hal tata kelola, UGM sadar terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam peningkatan indikator tersebut.

Salah satu yang dihadapi adalah pemahaman merata mengenai proses bisnis lintas unit.

Hal ini disinyalir menjadi kesulitan tersendiri bagi UGM, dalam hal menerjemahkan suatu kebijakan menjadi sistem tata kelola yang efisien, dan mencakup pelaporan hingga layanan administrasi.

Meskipun begitu, UGM punya komitmen untuk memperbarui kebijakan dan proses bisnis, untuk mengembangkan tata kelola yang lebih baik di masa depan.

Dan lagi, UGM juga berusaha melakukan benchmarking dengan universitas-universitas lain, serta memperkuat upaya membangun pemahaman pentingna tata kelola yang baik dan dampaknya.

Dengan diraihnya peringkat 131 dunia dalam hal tata kelola dari QS WUR Sustainability, UGM turut berdampak kepada naiknya peringkat kampus tersebut ke 383 dunia.

Peningkatan tersebut alami kenaikan signifikan pada posisi sebelumnya, dimana UGM berada di peringkat 476.

Selain meningkatnya peringkat universitas dunia, IGM juga alami lonjakan drastis dalam dua aspek lain, yaitu Dampak Lingkungan dan Dampak Sosial.

Masing-masing aspek tersebut diraih UGM pada peringkat 358 untuk Dampak Lingkungan, dan 581 dunia untuk Dampak Sosial.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Gudangnya informasi buat remaja.