Dokter Ungkap Banyak Remaja Mulai Cari Bantuan Mental: Ada Apa?

INFOREMAJA — Dokter kesehatan jiwa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Zulvia Oktanida Syarif, mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja yang datang untuk berkonsultasi terkait kesehatan mental.
Menurut Zulvia, peningkatan ini menunjukkan bahwa kecemasan, depresi, hingga masalah pengendalian emosi makin sering dialami anak muda.
“Belakangan ini kami melihat lebih banyak remaja yang datang mengakses layanan kesehatan jiwa. Tingkat kecemasan, depresi, dan gangguan regulasi emosi memang terlihat meningkat,” kata Zulvia dalam sebuah diskusi di Jakarta, belum lama ini.
Temuan tersebut sejalan dengan riset PDSKJI yang menunjukkan adanya penurunan fungsi kognitif pada remaja berusia 13–24 tahun. Fungsi kognitif yang dimaksud mencakup kemampuan berpikir, mengingat, fokus, mengambil keputusan, dan mengontrol impuls.
“Hasilnya cukup mengkhawatirkan. Ternyata kemampuan memori, konsentrasi, hingga pengambilan keputusan remaja cenderung rendah,” ujarnya.
Menurut Zulvia, kondisi ini berkaitan dengan masa perkembangan otak remaja yang memang masih berlangsung. Karena itu, perilaku impulsif, mudah marah, agresif, hingga kesulitan mengendalikan emosi sering muncul di masa-masa ini. Dampaknya terlihat dari meningkatnya kasus perundungan hingga depresi di kalangan muda.
“Akhirnya muncul berbagai masalah seperti kecemasan dan depresi. Remaja sekarang memang jauh lebih rentan mengalami isu kesehatan mental,” jelasnya.
Zulvia menambahkan, walaupun penurunan fungsi kognitif diduga terkait dengan perilaku impulsif, belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan hubungan sebab-akibatnya. Namun keduanya dinilai memiliki keterkaitan.
“Sepertinya ada hubungannya, tapi riset lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan korelasinya secara langsung,” kata Zulvia.