Teknologi

Seputar Teknologi Kabel USB-C, Apa Itu?

Kabel USB-C.

IBUGAME -- Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa teknologi semakin berkembang hingga zaman saat ini. Perkembangan teknologi didasari dengan banyak hal. Mulai dari bergantinya fungsi, bertambahnya teknologi baru, serta hal-hal lainnya.

Salah satu perkembangan teknologi terbaru saat ini adalah, hadirnya USB-C, yang mulai marak digunakan pada semua perangkat teknologi, salah satunya adalah charger maupun smartphone.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Model USB tersebut mulai lazim digunakan, dimana teknologi ini mempunyai sejumlah kelebihan, yaitu merupakan teknologi serbaguna yang dapat melakukan banyak hal. Mulai dari transfer data, streaming video, hingga penyaluran daya melalui satu kabel.

Bahkan baru-baru ini, teknologi USB-C merupakan salah satu fitur menarik di dalam produk baru Apple, yaitu iPhone 15, yang dirilis pada September 2023. Lantas apakah teknologi USB-C itu?

Melansir dari Gischina, USB-C atau USB Type-C, merupakan teknologi konektor universal yang diperkenalkan oleh perusahaan USB-IF, merupakan organisasi yang dikenal menetapkan standar transfer USB.

Teknologi tersebut mempunyai sejumlah keuntungan. Pertama adalah desainnya yang simetris. USB-C juga erat kaitannya dengan sejumlah teknologi lain, seperti USB4, thunderbolt 4, serta USB Power Delivery.

Pengguna yang memiliki teknologi USB-C, mempunyai banyak manfaat apabila digunakan. Pada konektor ini, berbagai hal dapat ditransmisikan untuk beragam tujuan, mulai dari memindahkan data dari smartphone ke komputer atau laptop, koneksi HDMI, serta melakukan pengecasan.

Dengan kata lain, USB-C memiliki sejumlah keterkaitan dnegan teknologi lain. Teknologi tersebut, mempunyai kemampuan untuk menghantarkan sinyal DisplayPort 2014.1 sejak spesifikasi versi 3 akhir.

Dengan dukungan yang seperti itu, dua layar 4K atau satu layar 5K dapat dihubungkan dengan kecepatan 60 frame per second (FPS). Fitur ini bisa membuka peluang output video berkualitas tinggi dan fleksibilitas tampilan melalui koneksi USB-C.

USB-C juga bisa digunakan untuk menyalurkan sinyal dari High-Definition Multimedia Interface (HDMI). Hal ini dicapai melalui mode alternatif untuk USB-C, serta memungkinkan transmisi sintal HDMI 1.4b.

Tetapi, mode tersebut terbatas pada resolusi full HD, pada maksimum 120 Hz atau resolusi 4K pada 30 Hz.

Selain dua hal di atas, USB-C turut bisa digunakan untuk mentransmisikan sinyal audio, yang lebih komprehensif.

Bahkan fitur tersebur terbukti sangat praktis pada smartphone, ketika pengguna hanya perlu mengakses sinyal audio kabel. Serta, teknologi ini juga menawarkan fleksibilitas dalam konektivitas audio.

Bahkan kegunaan USB-C mampu memberikan daya kepada smartphone. Yang artinya, aspek penting dari konektor tersebut adalah kemampuan manajemen daya perangkatnya.

Komponen ini memainkan peran penting dalam mengelola pasokan dan distribusi daya dalam perangkat, sehingga berkontribusi terhadap penyaluran daya yang efisien dan mudah beradaptasi.

Awalnya, USB mempunyai keterbatasan dimana hanya memberikan daya sekitar 2,5 W atau 5V pada 500 mA. Tetapi sejak memperkenalkan power delivery, USB-C langsung berkembang signifikan.

USB-C sekarang memungkinkan konektor menghasilkan 240W yang mengesankan melalui pengiriman daya. Untuk mencapai tingkat daya listrik ini, memerlukan penggunaan kabel khusus dan perangkat yang kompatibel.

Keuntungan dari hal ini adalah kemampuan untuk mengisi daya berbagai perangkat menggunakan konektor universal.

Hal ini tidak hanya mencakup ponsel pintar dan headphone, tetapi juga perangkat yang lebih boros daya seperti PC dan headset campuran.

Yang penting, secara umum tidak ada risiko menyambungkan perangkat berdaya rendah ke pengisi daya berdaya tinggi saat menggunakan konektor universal ini.

Hal ini karena protokol Pengiriman Daya USB mengharuskan perangkat dan pengisi daya menegosiasikan daya pengisian daya yang sesuai untuk digunakan.

Oleh karena itu, headset Bluetooth yang dirancang untuk mengisi daya pada 10W tidak akan pernah meminta daya lebih besar, bahkan saat tersambung ke pengisi daya 100W.

Proses negosiasi ini memastikan penyaluran daya yang aman dan efisien untuk berbagai perangkat.

Tentu untuk memilih USB-C, pengguna harus jeli dalam menentukan apakah produk itu memang benar atau tidak.

Lebih dari itu, ada juga fungsi dan kegunaan dari USB-C, apakah kompatibel terhubung ke perangkat lain, atau terbatas. Berikut beberapa indikator untuk mengidentifikasi port USB-C.

1. Logo Sertifikasi USB-IF

Cari logo sertifikasi USB-IF, sebuah simbol yang menunjukkan kepatuhan terhadap standar USB. Logo ini biasanya menampilkan ikon USB di sebelah huruf SS (SuperSpeed), atau PD (Power Delivery), yang menunjukkan kemampuan transfer data atau pengiriman daya berkecepatan tinggi.

2. Simbol Thunderbolt

Jika Anda secara khusus mencari port Thunderbolt, perhatikan simbol Thunderbolt, yang menyerupai sambaran petir. Berhati-hatilah untuk tidak salah mengira ini sebagai port yang dirancang khusus untuk pengisian daya listrik.

3. Label Port

Beberapa laptop dan perangkat memberi label pada port USB-C dengan ikon atau teks untuk menunjukkan fungsinya. Label ini mungkin menyertakan DP untuk Display Port, TB untuk Thunderbolt, atau PD untuk Power Delivery.

4. Pengkodean Warna

Meskipun kurang umum, beberapa port dan kabel USB-C mungkin dilengkapi kode warna. Misalnya, port Thunderbolt pada perangkat Apple sering kali ditandai dengan garis hitam untuk membedakannya dari port USB-C biasa.

5. Dokumentasi

Periksa panduan pengguna atau dokumentasi yang disertakan dengan perangkat atau kabel Anda. Produsen sering kali menyertakan informasi tentang kemampuan port dan kabel USB-C mereka.

Dengan memperhatikan indikator-indikator ini, pengguna dapat mengidentifikasi kemampuan port dan kabel USB-C lebih akurat. Hal ini juga memastikan, untuk digunakan dengan tepat, serta untuk kebutuhan yang spesifik.