Teknologi

ByteDance Lakukan PHK Massal, Imbas Disetopnya Nuverse dari Industri Game Dunia

Markas besar ByteDance.

IBUWARUNG -- Belum lama ini, ByteDance memutuskan untuk setop Nuverse dalam industri game dunia di akhir November ini (27/11/2023).

Rupanya, penyetopan Nuverse ini disinyalir ByteDance melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, di industri game dunia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada akhir 2021 lalu, ByteDance berencana membuat industri game-nya dikenal luas di dunia game, setelah menjadi salah satu dari enam unit bisnis inti.

Akuisisi ini menimbulkan ancaman baru bagi perusahaan game lain, seperti Tencent, NetEase, serta MiHoYo.

Namun, setelah kinerja yang lemah selama dua tahun belakang, departemen game Nuverse, secara signifikan mengurangi operasinya dalam sebuah langkah yang mengejutkan banyak karyawan.

“Kami secara berkala meninjau bisnis kami dan melakukan penyesuaian untuk fokus pada area pertumbuhan strategis jangka panjang. Setelah peninjauan baru-baru ini, kami membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi bisnis game kami,” kata juru bicara ByteDance, dilansir dari TechCrunch.

PHK massal yang dilakukan ByteDance ini dimulai pada Senin, yang mana banyak pegawai Nuverse menunggu keputusan atas masa depan mereka.

Imbas dari PHK massal ini masih belum jelas, berapa orang pegawai yang terdampak atas permasalahan ini.

Bahkan lebih dari itu, ByteDance juga menghabiskan uangnya untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan, termasuk studio game di Shanghai, yaitu Moonton, sekitar 4 miliar US Dollar.

Kegagalan ByteDance dalam industri game dan upaya Virtual Reality (VR) Pico, menimbulkan keraguan atas penerapan universal strategi pengujian A/B berbasis data, yang telah melambungkan TikTok ke pasar global.

Melalui aplikasinya tersebut, ByteDance telah mengumpulkan banyak sekali wawasan konsumen.

Namun kesuksesan game menuntut proses kreatif yang lebih lama, lebih sabar, dan bisa dibilang kurang dapat diprediksi dibandingkan kepuasan instan yang dihasilkan oleh TikTok.

Baik pesaingnya, Tencent dan NetEase, telah mencurahkan lebih banyak sumber daya ke dalam game, dengan siklus pengembangan yang lebih lama.

Tanpa judul terobosan atau kesuksesan komersial setelah dua tahun, posisi Nuverse sebagai salah satu pendorong pendapatan utama ByteDance, kemungkinan akan diperiksa dengan cermat oleh tim manajemen perusahaan.

ByteDance tetap menjadi salah satu raksasa internet Tiongkok yang belum go public, sebagian karena keterlibatannya dalam meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok.

Ditambah lagi, PHK massal di Nuverse menambah berita buruk bagi industri internet Tiongkok yang terhuyung-huyung akibat tindakan keras peraturan yang meluas dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut menyebabkan berkurangnya perekonomian dan pengurangan tenaga kerja.

Dan lagi, sektor game sangat terpukul oleh lambatnya persetujuan izin, dan meskipun prosesnya telah dilanjutkan, pemulihannya masih dibatasi oleh tantangan makro-ekonomi.