Teknologi

Imbas PHK ByteDance dan Nuverse, Marvel Snap Janji Terus Beroperasi

ByteDance hadapi polemik permasalahannya saat ini.

IBUGAME -- Polemik yang terjadi di lingkungan ByteDance baru-baru ini semakin berkembang luas hingga sekarang.

Kita tahu, bahwa perusahaan teknologi tersebut menyetop Nuverse, pengembang dari Marvel Snap, dari industri game dunia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hal itu disinyalir oleh dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh ByteDance, kepada pegawai-pegawainya yang terdampak.

Imbas dari permasalahan tersebut, juga ikut terdampak kepada goyangnya popularitas Marvel Snap, yang merupakan salah satu game mobile terbaik pada 2022 lalu.

Lebih dari itu, akun X resmi Marvel Snap mengakui bahwa banyak pemainnya telah menyatakan keprihatinan mereka, yang mendapat informasi mengenai perubahan struktural di Nuverse.

Namun internal Marvel Snap berterima kasih kepada komunitasnya atas permasalahan dan keprihatinan, yang mereka berikan.

Walaupun PHK yang terjadi di ByteDance dan Nuverse, pengembang Marvel Snap tersebut memastikan bahwa game-nya akan terus ada seterusnya.

"Kami ingin, meyakinkan anda bahwa apa pun perubahan apa pun di Nuverse, Marvel Snap akan terus beroperasi dan berkembang di masa depan," sebutnya dilansir dari Eurogamer.

Sementara itu, polemik permasalahan ByteDance dan PHK yang dilakukan ini, muncul melalui laporan yang dikeluarkan oleh Reuters, beberapa waktu lalu.

Nuverse selaku penerbit Marvel Snap menyebut, hal yang terjadi ini sebagai keputusan yang sulit untuk diambil.

“Kami secara teratur meninjau bisnis kami dan melakukan penyesuaian untuk fokus pada area pertumbuhan strategis jangka panjang,” sebut juru bicara ByteDance dalam keterangan resminya.

“Setelah peninjauan baru-baru ini, kami telah membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi bisnis game kami,” sambungnya.

Meskipun ByteDance tidak merinci lebih lanjut, narasumber tersebut mengatakan bahwa perusahaan diperkirakan akan memberitahu karyawannya, untuk berhenti mengerjakan game yang belum dirilis pada bulan Desember.

Sementara itu, ByteDance dilaporkan akan mencari cara untuk melakukan divestasi dari judul-judul yang sudah diluncurkan, dengan sumber yang mengindikasikan ByteDance tidak berniat kembali ke pasar game dunia.

Narasumber Reuters yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, keputusan ByteDance ini kemungkinan akan berdampak pada ratusan karyawan.

Namun, merk game Cina, Ohayoo, serta game kasual yang dijalankan di TikTok, dilaporkan tidak akan terpengaruh oleh perubahan yang diusulkan.

Ini adalah kasus kedua PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan game dunia, khususnya di tahun ini.

Sebelumnya di September lalu, Epic Games sempat mengalami permasalahan yang sama, dimana pengembang Fortnite tersebut mem-PHK sekitar 800 pegawainya.