Uang

Riset Manulife: Sebagian Orang Tua Berinvestasi untuk Kebutuhan Anak-anaknya  

Logo Manulife

IBUWARUNG -- Riset Manulife Investment Management mengungkap rata-rata 69 persen masyarakat Indonesia memperkirakan mereka harus terus bekerja setelah pensiun. Selain itu, sebagian penduduk berinvestasi untuk kebutuhan anak-anak mereka.

Afifa CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan bahwa temuan ini merupakan bagian dari serial pensiun Diverse Asia yang dikeluarkan oleh Manulife Investment Management.  “Diverse Asia mengkaji tantangan dan peluang yang dihadapi oleh populasi lansia di Asia, dikaitkan dengan profil demografis dan fondasi sosio-ekonomi di wilayah tersebut,” ujar Afifa dalam keterangan pers, Kamis (21/9/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di Indonesia, seperti halnya di negara-negara berkembang lainnya di kawasan ini, dukungan untuk lansia terutama datang dari keluarga atau kerabat. Tinggal bersama dalam satu rumah merupakan mekanisme penting dalam bentuk dukungan keluarga. Selain itu, bantuan keuangan seringkali datang dalam bentuk kiriman uang yang diterima dari anak-anak yang sudah bermigrasi ke tempat lain.

Generasi berikutnya mungkin tidak hanya harus memberikan dukungan bagi orang tuanya yang sudah pensiun, namun mereka juga harus bersiap menghadapi kemungkinan berkurangnya dukungan keluarga ketika mereka pensiun. Ini juga bisa menjadi penjelasan mengapa sebagian besar dari orang Indonesia diperkirakan akan terus bekerja setelah pensiun.

Di sisi lain, 46 persen orang Indonesia mengatakan mereka menabung dan berinvestasi untuk kebutuhan anak-anaknya. Sekitar 85 persen orang tua di Indonesia mengatakan bahwa mereka sudah mulai menabung dan berinvestasi demi kesejahteraan finansial anak-anak mereka di masa depan, dan 76 persen lebih mengkhawatirkan kesejahteraan finansial anak-anaknya di masa depan dibandingkan masa pensiun mereka sendiri.

Jika dikaji lebih dalam, terungkap bahwa para ibu lebih khawatir terhadap masa depan anaknya dibandingkan para ayah. Sekitar 87 persen perempuan menyatakan bahwa mereka sudah mulai menabung atau berinvestasi untuk kesejahteraan finansial anak-anak mereka di masa depan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan laki-laki (83 persen).