Arus Kas Stabil, Mansek Ramal Harga Saham PGEO Bakal Tembus Rp 1.200 per Lembar

IBUWARUNG -- Mandiri Sekuritas (Mansek) dalam laporan riset terbaru memberikan peringkat beli (buy) kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target harga Rp 1.200 per saham. Angka tersebut 42 perse lebih tinggi dari harga penutupan Selasa (20/6/2023), yang mana saham PGEO diperdagangkan di Rp 845 per saham.
Lebih lanjut, proyeksi tersebut juga 37 persen lebih tinggi dibandingkan harga penawaran umum perdana (IPO) perusahaan yang awal tahun ini ditawarkan ke publik dan nyaris 30 persen di atas level harga penutupan tertinggi yang dibukukan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Optimisme ini bukan tanpa alasan, Analis Mansek Henry Tedja CFA dan Ariyanto Kurniawan mencatat setidaknya ada tiga hal utama yang patut disimak investor yang dapat menjadi dorongan utama penguatan kinerja saham perusahaan produsen energi bersih terbarukan tersebut.
Pertama adalah terkait rencana ekspansi bisnis agresif yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, baik dari sisi top line maupun bottom line. "PGEO dalam lima tahun ke depan diharapkan mampu menambah kapasitas terpasang 600 MW sehingga total menjadi 2,447 MW," demikian tulis laporan dari analis Mansek.
Menurut analis Mansek adalah target mudah, mengingat melimpahnya sumber daya perusahaan di 12 Wilayah Kerja (WK).
Selanjutnya kontrak jangka panjang (19 sampai 30 tahun) yang menguntungkan (take or pay) dengan PLN akan menyokong operasional dan memberikan aliran kas yang kuat dan stabil bagi perusahaan dan akhirnya dapat menjadi pendorong utama melonjaknya kinerja keuangan PGEO.
"Bisnis model tersebut mampu memberikan aliran kas bebas bagi PGEO sebesar 76 juta dolar AS (Rp 1,14 triliun) hingga 207 juta dolar AS (Rp 3,11 triliun) sepanjang 2019-2022," tulisnya.
Selain itu, PLN sebagai pembeli dalam tiga tahun terakhir selalu membayarkan tagihan tanpa adanya penundaan pembayaran yang terlalu lama, sehingga membuat arus kas perusahaan menjadi semakin kokoh.
