Teknologi

Valve Persilakan Developer Jual Game dengan Unsur AI ke dalam Steam

Game Steam

IBUGAME -- Untuk saat ini, sudah banyak contoh developer game yang berusaha menggunakan teknologi Artificial Intellgience (AI), ke dalam game terbarunya.

Contoh developer game yang akan menggunakan AI adalah Square Enix serta Xbox.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penggunaan AI tentu membuat developer game lain, tidak ingin menjualnya melalui platform jual beli game. Hal itu jugalah yang dirasakan oleh Steam, platform game yang digarap Valve.

Sebelumnya, rumor mengenai game yang menggunakan AI mulai menyeruak ke komunitas, dimana beberapa developer mulai menerapkan teknologi tersebut di dalam judul yang akan mereka rancang.

Baca juga, Ikut Serta di CES 2024, Samsung Perkenalkan Kembali Ballie dengan Fitur Terbaru

Dua developer di atas adalah contoh pasti dimana Square Enix dan Xbox, bakal menggunakan AI untuk game buatan masing-masing mereka.

Melihat perkembangan penggunaan AI ke dalam game yang mulai viral, Valve langsung memberikan sikap bahwa mereka tidak akan menjual game yang dengan unsur AI, ke dalam Steam, pada 9 Januari 2024 lalu.

Dikutip dari Dotesports, salah satu developer game indie mengatakan, game yang mereka jual ke dalam Steam telah dihapus oleh Valve, dikarenakan terdapat unsur AI di dalamnya.

“Saat ini, kami menolak untuk mendistribusikan game anda karena tidak jelas apakah teknologi AI yang digunakan untuk membuat aset, memiliki hak yang memadai atas data pelatihan."

Baca juga, Perkenalkan S-A2 di CES 2024, Hyundai Bakal Operasikan pada 2028

Apa yang dikatakan Valve melalui developer indie tersebut mengindikasikan, bahwa Valve mengambil sikap dengan tidak mendistribusikan game yang memuat unsur AI.

Tentu sikap Valve itu menimbulkan asumsi, bahwa platform-nya menerapkan larangan menyeluruh terhadap suatu konten game, yang dibuat menggunakan AI.

Padahal sejatinya, belum ada larangan memanfaatkan teknologi tersebut di industri game dunia.

Tetapi, Valve akhirnya melunak atas fenomena penggunaan AI dalam suatu game. Dengan kata lain, pengembang Steam tersebut mulai menerima game yang terkait dengan AI.

Kebijakan baru Valve itu menyatakan, bahwa Steam berencana merilis game yang menggunakan AI, baik secara menyeluruh, ataupun dalam pengembangan.

Maka dari itu, Valve akan menerapkan regulasi tersendiri mengenai game AI, dan digolongkan ke dalam dua kategori. Di antaranya Pre-Generated dan Live-Generated.

Kategori Pre-Generated adalah suatu game yang memanfaatkan AI selama pengembangan. Proses tersebut mencakup suara, pengkodean, serta hal lainnya yang dibantu AI.

Lalu Live-Generated adalah game yang menawarkan penggunaan AI secara menyeluruh, termasuk di dalamnya. Bahkan, kategori ini menawarkan konten yang sangat unik yang dibantu oleh AI, untuk pemainnya.

Tentunya, dalam pendistribusian suatu game ke dalam Steam, Valve sudah mempercayakan para pengembang game manapun.

Tetapi, Valve bakal berupaya untuk memeriksa dan memastikan bahwa suatu game yang dijual di dalam Steam, tidak terdapat pelanggaran hak cipta.

Namun sisi positifnya, penggunaan AI untuk suatu game dan konten di dalamnya, berpotensi menjadi gebrakan baru untuk industri game dunia.

Sebab, para developer berpotensi untuk membuat proyek game yang mereka sukai, dan mampu menekan pengeluaran lebih sedikit.